Ad 468 X 60

Thursday, March 6, 2014

Cara Membersihkan Komponen-Komponen Personal Computer (PC)



Untuk membersihkan komponen-komponen Personal Computer, terdapat tahap yang harus dilakukan. Yaitu menyiapkan perlengkapan, persiapan perawatan, dan pembersihan.

A. Perlengkapan
Bahan dan peralatan yang digunakan untuk membersihkan komponen PC antara lain:

a) Penyedot Debu Mini
Penyedot debu mini digunakan untuk menghilangkan debu pada rangkaian di motherboard dan di sudut-sudut casing komputer.

b) Kain Kering Atau Tisu dan Cairan Pembersih
Kain kering atau tisu digunakan untuk membersihkan kotoran cair yang mungkin akibat softdrink, tinta atau air hujan yang masih segar atau belum mengering.

c) Kuas
Kuas merupakan peralatan yang digunakan untuk membersihkan debu atau sarang serangga pada ventilasi casing. Kuas dapat juga digunkan untuk membersihkan motherboard dan sirip heatsink pada prosessor.

d) Disk Cleaner
Disk cleaner digunakan untuk membersihkan head dari diskdrive dari pengaruh debu atau kotoran yang menempel pada head floopy drive.

e) CD Cleaner
CD cleaner prinsip kerjanya sama dengan disk cleaner yaitu dengan menggosok bagian yang berdebu atau kotor dengan cairan pembersih dengan memanfaatkan putaran.

f) Obeng
Obeng merupakan peralatan penting bagi para teknisi komputer, karena dengan alat inilah teknisi mampu membuka dan melepas komponen dalam PC.

g) Tang
Jenis tang untuk keperluan teknisi dalam melakukan perawatan komponen PC adalah tang cucut dan tang kombinasi.

h) Kaos Tangan Lateks
Kaos tangan lateks digunakan agar komponen-komponen yang dipegang menggunakan tangan tidak tersentuh langsung dengan komponen karena adanya kaos tangan ini.

i) Grounding
Grounding atau pentanahan digunakan untuk menetralkan listrik statis yang ada pada tangan, listrik statis ini dapat merusak komponen pada PC.

j) Blower
Blower ini digunakan untuk menghilangkan debu yang susah dihilangkan dengan menggunakan Tisu.


B. Persiapan
  • Matikan terlebih dahulu semua koneksi listrik yang mengalir di PC (mencabut semua kabel power)
  • Lepaskan semua konektor pada komponen PC (Harddisk drive, modul memory (RAM), CPU, CD/ DVD drive, Power supply dan lainnya dari motherboard.
  • Bila memungkinkan, lepas semua komponen dari dalam casing (kecuali motherboard).


C. Pembersihan
Untuk melakukan pembersihan komponen pada PC harus melalui cara atau prosedur tertentu. Berikut beberapa komponen PC yang perlu dilakukan perawatan.

a) Casing
Permasalahan yang sering terjadi dalam case komputer adalah debu yang terbawa oleh fan casing komputer itu sendiri atau sarang serangga. Kotoran tersebut selain menggangu keindahan juga dapat berdampak jelek pada fan dan komponen lain pada motherboard. Alat yang digunakan untuk membersihkan casing komputer cukup dengan kuas atau dengan penyedot debu mini. Untuk bagian sudut terutama bagian depan perlu diperhatikan pengkabelan yang mudah lepas akibat hentakan terutama pada bagian kabel untuk tombol saklar. Pada bagian belakang yang perlu dibersihkan adalah pada bagian ventilasi
atau tempat fan.

b) Floppy Drive
Floopy drive atau disk drive merupakan komponen komputer yang digunakan untuk penggerak floopy atau disket sebagai media penyimpan data. Disk drive sangat mudah terkena debu atau kotoran yang terbawa oleh disket sehingga dapat menganggu fungsionalitas disk drive. Cara untuk membersihkan disk drive cukup dengan disk cleaner.

c) CD-ROM dan CD-RW
Masalah yang sering mengganggu pada CD-ROM dan CD-RW terletak pada optik atau lensanya. Langkah yang digunakan untuk membersihkan optic atau lensa dari debu atau kotoran lain adalah dengan menggunakan CD cleaner. Prinsip kerja dari CD cleaner mirip dengan disk cleaner, hanya bentuknya saja yang berbeda.

d) Hard Disk
Untuk perawatan hard disk dari sisi hardware, perlu ditambahkan sebuah fan untuk mengurangi panas pada hard disk. Fan ini sangat direkomendasikan untuk hard disk dengan kecepatan 7200 rpm ke atas. Selain itu perlu diperhatikan pengaturan kabel data agar sirkulasi udara dapat berjalan lancar.

e) VGA Card
Masalah yang sering timbul dalam VGA card adalah panas yang berlebihan, sehingga untuk mengurangi panas yang berlebihan perlu diperhatikan heatsink dan fan-nya.
Sebagai perawatannya perlu dilakukan pembersihan dari debu atau kotoran yang lain. Untuk membersihkan fan dan heatsink cukup dengan kuas kecil.

f) Memori
Untuk membersihkan RAM dari korosi akibat sentuhan tangan dapat dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih atau cukup dengan karet penghapus dengan cara menggosokan pada kaki RAM. Selain itu juga perlu diperhatikan pemasangan pada slot RAM, perlu dipastikan RAM tertancap dengan sempurna karena jika tidak, maka selain RAM tidak terdeteksi oleh sistem juga dapat mengakibatkan kerusakan RAM.

g) Power Supply
Untuk membersihkan Power Supply cukup dengan menggunakan kuas atau tisu.

h) CPU (Central Processing Unit)
Untuk perawatan pada prosessor adalah dengan memperhatikan tata letak fan sehingga udara dapat berputar dengan lancar. Kemudian perlu dipilih fan prosessor dengan putaran yang tinggi ( minimal 5400 rpm) dan juga perlu dipilih heatsink dengan bahan penghantar panas yang baik, seperti tembaga dan aluminium. Jika sering melepas prosesor jangan lupa untuk selalu mengoleskan silicon grease agar penghantaran panas lebih lancar.

i) Motherboard
Perawatan yang dilakukan pada motherboard adalah dengan menjaga suhu dari motherboard, yaitu dengan memperlancar sirkulasi udara pada sistem. Karena motherboard tempat tersambungnya berbagai komponen maka kabel-kabel yang tersambung perlu diikat dengan pengikat kabel, selain akan menambah rapi juga akan membuat sirkulasi udara menjadi lancar. Untuk gangguan dari debu dan sarang serangga cukup dibersihkan dengan kuas atau penyedot debu mini dengan menyesuaikan ukuran sikat pada sudut yang sempit, jangan sampai mengganggu komponen yang terpasang, seperti RAM dan prosessor.

j) Expansion Card
Untuk perawatan expansion card, perlu diperhatikan kaki-kakinya dari pengaruh korosi akibat sentuhan tangan atau penyebab yang lain. Perawatannya cukup dengan cairan pembersih korosi atau dengan menggosok dengan karet penghapus. Selain itu perlu juga dipastikan expansion card terpasang dengan kuat dan sempurna.

Read More »

Sunday, April 28, 2013

Perbandingan Abstract Class dan Interface


Abstract Class
Abstract class adalah kelas yang terletak pada posisi tertinggi pada hierarki kelas. Kelas ini digunakan sebagai basis bagi penurunan kelas lainnya, sehingga abstract class tidak dapat diinstansiasi secara langsung menjadi object. Suatu abstract class bisa mengandung method kongkrit dan/atau method abstract. Abstract method meruapakan suatu method yang tidak mempunyai badan method. Hanya berupa nama method dan parameter inputan method. Ketika suatu abstract class diturunkan/di-extends, maka subclass harus mengimplementasikan semua method abstract pada parent/base class. Jika tidak mengimplementasikan semua method abstract maka subclass harus dideklarasikan sebagai abstract class.

Interface
Interface adalah kumpulan method yang hanya memuat deklarasi dan struktur method, tanpa detail implementasinya. Sedangkan detail dari method berada pada class yang mengimplementasikan interface tersebut. Interface digunakan bila ingin mengaplikasikan suatu method yang spesifik, yang tidak diperoleh dari proses inheritance. Tipe data yang boleh pada interface hanya tipe data konstan. Kegunaan interface antara lain:

  • Memecahkan bagian yang rumit dan spesifik. Dengan menggunakan class atau interface oleh vendor maka dalam pembuatan perangkat lunak menjadi lebih cepat.
  • Keterbatasan inheritance pada Java. Interface menjawab kebutuhan untuk melakukan multiple inheritance

Perbandingan
Abstract Class
Interface
Bisa berisi abstract dan non-abstract method.Hanya boleh berisi abstract method.
Harus menuliskan modifiernya.Tidak perlu menulis public abstract di depan nama method. Karena secara implisit, modifier untuk method di interface adalah public dan abstract.
Bisa mendeklarasikan constant dan instance variable.Hanya bisa mendeklarasikan constant. Secara implisit variable yang dideklarasikan di interface bersifat public, static dan final.
Method boleh bersifat static.Method tidak boleh bersifat static.
Method boleh bersifat final.Method tidak boleh bersifat final.
Suatu abstact class hanya bisa meng-extend satu abstract class lainnya.Suatu interface bisa meng-extend satu atau lebih interface lainnya.

Read More »

Mengenal CD-R

CD-R adalah singkatan dari istilah bahasa Inggris (Compact Disc-Recordable) merupakan jenis cakram padat yang dapat diisi dengan data. salah satu jenis media penyimpanan eksternal pada komputer. Secara fisik CD-R merupakan CD polikarbonat kosong berdiameter 120 mm sama seperti CD ROM. Awalnya CD-R dilapisi emas sebagai media refleksinya. Permukaan reflektif pada lapisan emas tidak memiliki depresi atau lekukan-lekukan fisik seperti halnya pada lapisan aluminium kemudian disempurnakan dengan cara dengan menambahkan lapisan pewarna di antara polikarbonat dan lapisan emas.


Jenis pewarna yang sering digunakan adalah cyanine yang berwarna hijau dan pthalocynine yang berwarna oranye kekuning-kuningan. Pewarna ini sama seperti yang digunakan dalam film fotografi sehingga menjadikan Kodak dan Fuji produsen utama CD-R sebelum digunakan pewarna bersifat transparan sehingga sinar laser berdaya tinggi dapat menembus sampai ke lapisan emas saat proses penulisan. Saat sinar laser mengenai titik pewarna, sinar ini memanaskannya sehingga pewarna terurai melepaskan ikatan kimianya membentuk suatu noda. Noda-noda inilah sebagai representasi data yang nantinya dapat dikenali oleh foto-detektor apabila disinari dengan laser berdaya rendah saat proses pembacaan. CD-R hanya dapat menyimpan satu kali saja dan data yang telah ada sebelumnya tidak dapat diubah atau dihapus.

CD-R adalah variasi dari Compact Disc yang ditemukan oleh Philips dan Sony. CD-R adalah media optik Write Once Read Many (WORM), meskipun seluruh disk tidak harus ditulis dalam sesi yang sama. CD-R mempertahankan kompabilitas pembaca CD standar, tidak seperti CD-RW yang dapat ditulis ulang, tapi tidak mampu dibaca banyak pembaca.

Read More »

Mikroprosesor 8085

Mikroprosesor Intel 8085
Mikroprosesor 8085 menyertakan semua fitur chip 8224 sebagai pembangkit clock dan chip 8228 sebagai pengontrol sistem sehingga meningkatkan level penyatuan sistem. Mikroprosesor 8085 jika disatukan dengan chip RAM 8156 dan ROM/PROM 8355/8755 akan menjadikannya sebuah sistem yang lengkap. Mikroprosesor 8085 menggunakan bus data multipleks dan membutuhkan dukungan chip 825X-5. Alamat terbagi dua menjadi bus alamat 8-bit dan bus data 8-bit. Pengunci alamat dalam chip memori 8155/8355/8755 menjadikannya dapat langsung berhubungan dngan mikroprosesor 8085. Keluarga mikroprosesor 8085 juga dikenal sebagai MCS-85.



Intel 8085 merupakan mikroprosesor kelanjutan dari mikroprosesor sebelumnya yang sangat sukses di pasaran, yaitu mikroprosesor Intel 8080A. Diberikan nama 8085 karena mikroprosesor ini merupakan mikroprosesor pertama Intel yang hanya memerlukan tegangan 5 volt. Mikroprosesor 8085 kompatibel dengan software pada mikroprosesor 8080A serta terdapat peningkatan kinerja sistem. Mikroprosesor 8085 awal dibuat berdasarkan teknologi NMOS dan kemudian versi "H" yang berdasarkan pada teknologi HMOS.

Dengan demikian ada beberapa poin yang menjadikan mikroprosesor Intel 8085 lebih baik dari mikroprosesor Intel 8080, yaitu sebagai berikut:

  • Intel 8085 dapat bekerja dengan pasokan daya tunggal 5V
  • Dalam prosesor sudah terintegrasi oscillator dan pengontrol sistem clock
  • Port I/O serial
  • Instruksi baru, kebanyakan instruksi tersebut tidak terdokumentasikan
  • Jumlah tansistor menjadi 6.500 dengan proses 3 mikron
  • Kecepatan clock meningkat mnenjadi 3 MHz
Arsitektur Internal Mikroprosesor 8085
Mikroprosesor 8085 merupakan mikroprosesor 8 bit produksi INTEL, diluncurkan sekitar tahun 1970.  Pada zamannya INTEL 8085 dijadikan sebagai mikroprosesor standar untuk sistem operasi CP/M.


Mikroprosesor INTEL 8085 ini dibuat dalam bentuk DIP (Dual Inline Package) dengan jumlah penyemat sebanyak 40 buah. Dibandingkan pendahulunya 8080, mikroprosesor INTEL 8085 hanya membutuhkan sumber tegangan tunggal 5V.

Mikroprosesor INTEL 8085 memiliki jumlah bus alamat sebanyak 16bit dengan demikian dapat  mengakses memori secara langsung sebanyak 216 alamat memori atau sebanyak 65535 alamat, sering disebut sebagai 64K x 8Bit atau 64KByte memori secara langsung. Jumlah bus data adalah 8bit, dengan demikian dapat menghubungi peripheral dengan lebar data (Data Path Width) 8bit.




Read More »

CISC dan RISC


CISC
Complex instruction-set computing atau Complex Instruction-Set Computer (CISC; "Kumpulan instruksi komputasi kompleks") adalah sebuah arsitektur dari set instruksi dimana setiap instruksi akan menjalankan beberapa operasi tingkat rendah, seperti pengambilan dari memory, operasi aritmetika, dan penyimpanan ke dalam memory, semuanya sekaligus hanya di dalam sebuah instruksi. Karakteristik CISC dapat dikatakan bertolak-belakang dengan RISC. Contoh-contoh prosesor CISC adalah System/360, VAX, PDP-11, varian Motorola 68000 , dan CPU AMD dan Intel x86.

Istilah RISC dan CISC saat ini kurang dikenal, setelah melihat perkembangan lebih lanjut dari desain dan implementasi baik CISC dan CISC. Implementasi CISC paralel untuk pertama kalinya, seperti 486 dari Intel, AMD, Cyrix, dan IBM telah mendukung setiap instruksi yang digunakan oleh prosesor-prosesor sebelumnya, meskipun efisiensi tertingginya hanya saat digunakan pada subset x86 yang sederhana (mirip dengan set instruksi RISC, tetapi tanpa batasan penyimpanan/pengambilan data dari RISC). Prosesor-prosesor modern x86 juga telah menyandikan dan membagi lebih banyak lagi instruksi-instruksi kompleks menjadi beberapa "operasi-mikro" internal yang lebih kecil sehingga dapat instruksi-instruksi tersebut dapat dilakukan secara paralel, sehingga mencapai performansi tinggi pada subset instruksi yang lebih besar.

RISC
Reduced Instruction Set Computing (RISC) atau "Komputasi set instruksi yang disederhanakan" pertama kali digagas oleh John Cocke, peneliti dari IBM di Yorktown, New York pada tahun 1974 saat ia membuktikan bahwa sekitar 20% instruksi pada sebuah prosesor ternyata menangani sekitar 80% dari keseluruhan kerjanya. Komputer pertama yang menggunakan konsep RISC ini adalah IBM PC/XT pada era 1980-an. Istilah RISC sendiri pertama kali dipopulerkan oleh David Patterson, pengajar pada University of California di Berkely.

RISC, yang jika diterjemahkan berarti "Komputasi Kumpulan Instruksi yang Disederhanakan", merupakan sebuah arsitektur komputer atau arsitektur komputasi modern dengan instruksi-instruksi dan jenis eksekusi yang paling sederhana. Arsitektur ini digunakan pada komputer dengan kinerja tinggi, seperti komputer vektor. Selain digunakan dalam komputer vektor, desain ini juga diimplementasikan pada prosesor komputer lain, seperti pada beberapa mikroprosesor Intel 960, Itanium (IA64) dari Intel Corporation, Alpha AXP dari DEC, R4x00 dari MIPS Corporation, PowerPC dan Arsitektur POWER dari International Business Machine. Selain itu, RISC juga umum dipakai pada Advanced RISC Machine (ARM) dan StrongARM (termasuk di antaranya adalah Intel XScale), SPARC dan UltraSPARC dari Sun Microsystems, serta PA-RISC dari Hewlett-Packard.

Perbedaan CISC dan RISC
CISC
RISC
Penekanan pada perangkat kerasPenekanan pada perangkat lunak
Termasuk instruksi kompleks multi-clockSingle-clock, hanya sejumlah kecil instruksi
Memori-ke-memori: "LOAD" dan "STORE" saling bekerjasamaRegister ke register: "LOAD" dan "STORE" adalah instruksi-instruksi terpisah
Ukuran kode kecil, kecepatan rendahUkuran kode besar, kecepatan (relatif) tinggi
Transistor digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi kompleksTransistor banyak dipakai untuk register memori


Read More »

Alat Pelindung Diri (APD)


Pengertian
APD adalah kelengkapan yang  wajib digunakan saat bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. APD dipakai  sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari kedua usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir.
Alat pelindung diri sering disebut juga Personal Protective Equipment (PPE). Perlengkapan pelindung pribadi harus digunakan dalam bersamaan dengan kontrol ini untuk memberikan keselamatan dan kesehatan karyawan di tempat kerja. Perlengkapan pelindung pribadi termasuk semua pakaian dan aksesoris pekerjaan lain yang dirancang untuk menciptakan sebuah penghalang terhadap bahaya tempat kerja.

Dasar Hukum
  1. Undang-undang No.1 tahun 1970
    • Pasal 3 ayat (1) butir f: Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat untuk memberikan APD
    • Pasal 9 ayat (1) butir c: Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD
    • Pasal 12 butir b: Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk memakai APD
    • Pasal 14 butir c: Pengurus diwajibkan menyediakan APD secara cuma-cuma
  2.  Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981
    • Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan alat pelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk menggunakannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja
  3. Permenakertrans No.Per.03/MEN/1982
    • Pasal 2 butir I menyebutkan memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja
  4. Permenakertrans  No.Per.03/Men/1986
    • Pasal 2 ayat (2) menyebutkan tenaga kerja yang mengelola Pestisida harus memakai alat-alat pelindung diri yg berupa pakaian kerja, sepatu lars tinggi, sarung tangan, kacamata pelindung atau pelindung muka dan pelindung pernafasan

Tujuan
  • Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.
  • Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.
  • Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

Manfaat
  • Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.
  • Mengurangi risiko akibat kecelakaan.

Read More »